Dalam dunia pengemasan, stretch film atau plastik wrapping sering dianggap sepele — padahal teknik penggunaannya bisa menentukan efisiensi dan keamanan barang saat dikirim. Banyak bisnis, mulai dari UMKM hingga distributor besar, sering melakukan kesalahan kecil yang justru berdampak besar pada biaya dan kualitas hasil pengemasan.
Jika Anda baru mengenal produk ini, sebaiknya baca juga panduan utama kami:
Pada artikel ini, kita akan membahas 5 kesalahan paling umum dalam penggunaan stretch film, serta bagaimana cara menghindarinya agar proses packaging Anda menjadi lebih efisien dan profesional.
1. Menggunakan Stretch Film dengan Ketebalan yang Tidak Sesuai
Stretch film tersedia dalam berbagai ketebalan (micron). Namun, salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah menggunakan film terlalu tipis atau terlalu tebal tanpa memperhatikan jenis barangnya.
- Barang ringan bisa cukup dengan film tipis (10–15 micron),
- Barang berat atau pallet besar sebaiknya gunakan film lebih tebal (20–30 micron).
Kesalahan pemilihan ketebalan bisa menyebabkan film mudah sobek, atau malah boros bahan karena penggunaan berlebihan.

| Tips: Sebelum membeli, konsultasikan kebutuhan Anda dengan penyedia berpengalaman seperti CV Karunia Packaging Sembada, yang menyediakan berbagai varian stretch film industrial grade sesuai jenis produk dan aplikasi. |
2. Tegangan Gulungan (Stretching Tension) Tidak Konsisten
Kesalahan berikutnya adalah menarik stretch film terlalu kencang atau terlalu longgar.
Jika terlalu kencang, produk bisa penyok atau deformasi. Jika terlalu longgar, kemasan jadi tidak stabil saat dipindahkan.

Gunakan alat bantu seperti stretch film dispenser atau mesin wrapping otomatis agar hasil wrapping lebih rata dan efisien.
3. Tidak Memperhatikan Arah Gulungan Stretch Film
Tahukah Anda? Stretch film punya sisi dalam dan sisi luar. Kesalahan umum yang sering dilakukan operator adalah membungkus barang dengan arah terbalik, sehingga lapisan film tidak menempel sempurna satu sama lain. Akibatnya, wrapping mudah lepas dan barang jadi tidak stabil.

Pastikan sisi yang menempel (biasanya sisi dalam gulungan) menghadap ke barang. Jika ragu, mintalah training singkat dari supplier Anda.
4. Overwrapping: Terlalu Banyak Lapisan Tanpa Perhitungan
Sering kali operator berpikir semakin banyak lapisan stretch film berarti semakin aman — padahal ini justru bisa memboroskan bahan dan waktu kerja. Idealnya, wrapping cukup 2–3 lapis untuk stabilitas ringan, atau 4–5 lapis untuk barang besar yang berat.

Kuncinya adalah efisiensi: Gunakan high-performance stretch film yang memiliki daya rekat tinggi meski dengan lapisan tipis. Produk-produk dari CV Karunia Packaging Sembada dirancang untuk memberikan perlindungan optimal dengan konsumsi bahan minimal — cocok untuk bisnis skala industri maupun UMKM.
5. Penyimpanan Stretch Film yang Tidak Tepat
Stretch film sensitif terhadap suhu dan sinar matahari langsung.
Banyak perusahaan menyimpannya di area panas atau lembap, menyebabkan film menempel satu sama lain dan kehilangan elastisitas.
Cara yang benar:
- Simpan di tempat sejuk dan kering (20–25°C).
- Hindari menaruh dekat mesin panas atau jendela yang terkena matahari langsung.
- Gunakan rak khusus agar gulungan tidak tertekan berat dari atas.

Kesimpulan — Gunakan Stretch Film dengan Tepat, Hemat, dan Efisien
Menghindari lima kesalahan di atas bisa membuat proses pengemasan Anda jauh lebih efisien, stabil, dan hemat biaya.
Stretch film bukan sekadar plastik pembungkus — ini adalah investasi dalam keamanan dan efisiensi operasional bisnis Anda.
Jika Anda ingin mendapatkan stretch film berkualitas industri dengan ketebalan yang sesuai, harga kompetitif, dan dukungan teknis profesional, percayakan kebutuhan Anda pada CV Karunia Packaging Sembada – Distributor Stretch Film & Tali Strapping Band terpercaya.
Hubungi tim Karunia Packaging untuk konsultasi gratis pemilihan stretch film terbaik untuk bisnis Anda.



One Response